Rabu, 29 Desember 2010

Bahasa Indonesia

Kenapa Bahasa Melayu diangkat sebagai Bahasa Indonesia?

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia[2]. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu[3]. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau[4]dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[5] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.[6] Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,[7] sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.[8] Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.[9]


Penyempurnaan ejaan
Ejaan van Ophuijsen

Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:
1. Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
2. Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
3. Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
4. Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.

Ejaan Republik

Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:

1. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
4. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.


[1] Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
[2] Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.[17]
[3] Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
[4] Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
[5] Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
[6] Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
[7] Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
[8] Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
[9] Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
[10] Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
[11] Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
[12] Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
[13] Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
[14] Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
[15] Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
[16] Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.


http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

Rabu, 22 Desember 2010

Kesempatan kerja yang paling di cari pada dunia IT

Kita hidup dalam dunia yang haus informasi dan mungkin akan susah mendapatkan informasi tanpa komputer atau internet. Dan sebaliknya, bila ada masalah… komputer tanpa 'teknisi' yang memecahkan masalah, merancang solusi kreatif untuk masalah-masalah komputasi dan menyimpan informasi akan susah menjalankan perusahaan atau bisnis. Kesempatan kerja di bidang IT sangat bervariasi dan menarik. Beberapa pekerjaan menawarkan anda kesempatan untuk menjadi bos sendiri, bekerja sebagai konsultan independen atau bekerja dari rumah sebagai freelancer (pekerja lepas).

Sebuah gelar sarjana dalam ilmu komputer atau sistem informasi komputer merupakan kebutuhan pokok bagi sebagian besar pekerjaan di bidang teknologi informasi. Pascasarjana kualifikasi dapat berguna dalam beberapa sektor industri. Profesional TI di puncak permainan mereka dapat berharap untuk masa depan yang cerah.

Tidak semua pekerjaan IT perusahaan itu solo. Banyak posisi adalah berbasis SDM dan akan sesuai dengan profesional komputer yang suka pekerjaan mereka untuk menyertakan interaksi dengan orang lain.

Banyak penggemar IT tertarik pada pekerjaan yang berhubungan dengan internet, seperti perannya dalam semua kehidupan kita menjadi kian penting. Web developer akan menemukan banyak bukaan jika mereka memiliki pengalaman yang sesuai. Atau, untuk seseorang dengan keterampilan komputer dan bakat artistik ingin melakukan kerja kreatif dari rumah, desain website adalah pekerjaan yang ideal.

Saya tidak akan menyebutkan semua perkerjaan di bidang IT karena sudah banyak sekali di koran-koran atau di internet. Sebagai contoh saya mencari informasi 3 hari terakhir di JOBSDB indonesia dan setiap harinya pasti ada kerjaan di bidang IT.

Tanggal 29 Maret = 32 Lowongan
Tanggal 27 Maret = 19 Lowongan
Tanggal 26 Maret = 54 Lowongan

Di karenakan banyak sekali lowongan, saya rangkum semua pekerjaan IT yang paling di cari yaitu programmer.

Sejak Tsunami, Pekembangan Aceh Luar Biasa

“Pencapaian di Aceh sejak tsunami diluar semua yang diperkirakan enam tahun lalu."

United Nation Development Programme (UNDP) bekerja sama dengan Pemda Aceh dan badan Pusat Statistik membuat laporan tertulis mengenai perkembangan Aceh.

Menurut UNDP, perkembangan di Aceh pasca tsunami dan disusul perjanjian damai antara Pemerintah dan GAM, sangat mengagumkan.

“Pencapaian di Aceh sejak tsunami diluar semua yang diperkirakan enam tahun lalu. Namun, tantangan masih ada bagi provinsi ini, termasuk diantaranya adalah pengembangan ekonomi untuk menciptakan pekerjaan, meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan publik dan memberikan pelayanan yang baik kepada rakyat miskin dan tidak mampu,” ujar Direktur Wilayah UNDP, Stephen Rodriguez, dalam laporan yang dirilis hari ini, Rabu 22 Desember 2010.

Pada laporan disebutkan beberapa peningkatan yang signifikan, diantaranya adalah harapan hidup yang meningkat menjadi 68,5 tahun, sebelumnya pada 2002 hanya 67,7 tahun.

Angka kemiskinan juga turun 22 persen dari 30 persen di tahun 2002, namun angka ini masih 14 persen di bawah rata-rata angka kemiskinan di Indonesia.

Sementara, rata-rata usia sekolah meningkat menjadi 8,6 tahun, namun dibandingkan dengan rata-rata nasional 7,6 tahun angka ini masih rendah.

Berdasarkan angka diatas, beberapa sektor di Aceh masih tertinggal dibandingkan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Beberapa solusi diberikan pada laporan tersebut untuk mengatasi beberapa permasalahan yang dihadapi.

Di antaranya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan pelatihan-pelatihan untuk membantu mereka yang putus mendapatkan pekerjaan. Hal ini, ujar sekretaris provinsi Aceh untuk UNDP, Setia Budi, telah menjadi prioritas pemerintah daerah Aceh.

“Pemerintah berkomitmen penuh untuk meningkatkan sektor dasar seperti pendidikan dan kesehatan, juga mendorong perkembangan di daerah yang masih tertinggal di Aceh,” ujar Setia Budi.

Laporan tersebut mengatakan bahwa yang perlu dilakukan selanjutnya untuk meningkatkan perkembangan di Aceh adalah menjaga keamanan, mengembangkan usaha mitigasi bencana, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan perempuan serta menghilangkan kesenjangan di daerah yang kurang berkembang.

Perekonomian lokal yang masih lemah juga akan menurunkan produktivitas di sektor agrikultur yang saat ini tengah merangkak naik. “Diperlukan pengembangan pada proses perencanaan dan pendanaan untuk memastikan semua sumber dapat secara efektif digunakan,” ujar laporan tersebut.
• VIVAnews

Ganggang jadi bahan bakar pesawat

Profesor Feargal Brennan dan tim peneliti dari Universitas Cranfield, Inggris mengkaji pemakaian ganggang dari jenis tertentu untuk diolah menjadi bahan bakar bagi pesawat terbang. Bila berhasil, artinya bahan bahan bakar nabati yang sangat ramah lingkungan akan dapat diaplikasikan tak hanya pada mobil atau motor tetapi juga di pesawat.

Kandungan karbon yang rendah membuat biofuel unggul dibandingkan bahan bakar biasa. Suatu penerbangan dengan bahan bakar nabati diperkirakan akan mengurangi emisi gas karbondioksida sebanyak sekurang-kurangnya 80 persen. Dan dalam hal biaya, bahan bakar ini sangat ekonomis.

Ganggang dipilih karena dianggap tidak bersinggungan langsung dengan kapasitas sumber pangan manusia, serta tidak merampas lahan pertanian.

Brennan sendiri yakin bahwa bahan bakar nabati berbahan baku ganggang ini dapat diproduksi secara massal dan komersial dalam empat tahun mendatang. Ganggang memiliki kelebihan dari segi ketersediaan. Dalam setahun saja, panenannya bisa 30 hingga 50 kali panen.


Sumber: CNN.com

5 Daya Tarik Pria di Mata Wanita

Apa yang membuat Anda tertarik saat pertama kali bertemu pasangan? Mungkin, penampilan fisik menggoda yang bisa bikin hati Anda 'kepincut' padanya.

Tapi, bagi wanita tidak hanya penampilan fisik yang mampu merebut hati mereka. Lima hal yang ada dari pria ini juga punya andil besar dalam memikat hati wanita.

1. Kecerdasan
Kepintaran pria, atau otak 'encer' yang dimiliki si dia menunjukkan kejantannya. Pengetahun serta Wawasan luas yang dimiliki pria bisa bikin wanita merasa kagum, dan bangga bisa menggandeng pria cerdas.

2. Selera humor
Pria dengan lelucon memiliki pesona tersendiri. Sebab, selera humor bisa menunjukkan pada wanita si dia bisa bersikap luwes dan tidak kaku.

3. Sebagai pelindung wanita
Memiliki sikap melindungi adalah salah satu sikap pria yang disukai wanita. Cara pria memperlakukan wanita, misalnya mengulurkan tangan untuk membantu wanita saat menuju tanjakan curam, atau sekadar merangkul, bisa membuat wanita tersenyum. Perhatian pria memang bisa membuat hati wanita berbunga-bunga.

4. Penampilan
Wanita menyukai pria yang pintar memadupadankan busana yang dikenakannya, dan mau merawat dirinya. Tapi, tidak berlebihan, lho. Jangan sampai, perawatan yang dijalani si dia lebih banyak dan lebih detil ketimbang Anda.

5. Aroma dan bentuk tubuh
Lekukan tubuh pria sangat berbeda dari wanita, tentu mampu membuat Anda deg-degan saat melihatnya. Postur tubuh ideal pria dengan perut rata, dan lengan kekar, tidak hanya terlihat seksi tapi juga dianggap bisa melindungi wanita. Selain bentuk tubuh, aroma tubuh pria juga bisa menggoda wanita.
• VIVAnews