Selasa, 20 Oktober 2009
Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah
a. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan dan pembahasannya berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.
b. Kertas kerja
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Makalah sering ditulis untuk disajikan dalam kegiatan penelitian dan tidak untuk didiskusikan, sedangkan kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya
c. Laporan Praktik Kerja
Laporan praktik kerja adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang diploma III (DIII)
d. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi kepustakaan)
e. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister.
f. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor. Perbedaan antara makalah, kertas kerja dengan skripsi, tesis, dan disertasi dapat dilihat dari hal-hal berikut:
(1) kegunaannya,
(2) tebal halaman,
(3) waktu pengerjaan, dan
(4) gelar akademik.
Sumber :
"Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Widyatama, Bandung, 2007"
Sabtu, 17 Oktober 2009
Perkembangan Bahasa Indonesia Saat Ini
Bahasa Indonesia ialah bahasa resmi Republik
Untuk mengikuti pertumbuhan bahasa Indonesia dari awal, terdapat fakta-fakta histories hingga sekarang sebagai berikut.
A. Sebelum Masa Kolonial
Bahasa Melayu dipakai oleh kerajaan Sriwijaya pada abad VII. Hal ini terbukti dengan adanya empat buah batu bertulis peninggalan kerajaan Sriwijaya. Keempat batu bersurat itu ditemukan di Kedukan Bukit (680), di Talang Tuwo (dekat
B. Masa Kolonial
Ketika orang-orang barat sampai di
C. Masa Pergerakan Kebangsaan
Pada waktu timbulnya pergerakan kebangsaan terasa perlu adanya suatu bahasa nasional, untuk mengikat bermacam-macam suku bangsa di
persatuan., tetapi mengingat kesulitan-kesulitan untuk mempersatukan berbagai suku bangsa akhirnya pada 1926 Yong Java mengakui dan memilih bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar.
Dengan adanya bermacam-macam faktor seperti tersebut di atas,akhirnya pada tanggal 28 Oktober 1928, yaitu saat berlangsungnya Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta dihasilkan ikrar bersama, “IkrarSumpah Pemuda”.
1. Kami putra-putri
2. Kami putra-putri
3. Kami putra-putri
D. Masa Jepang dan Zaman Kemerdekaan
Setelah Perang Dunia II, ketika tentara Jepang memasuki Indonesia, bahasa Indonesia telah menduduki tempat yang penting dalam perkembangan bahasa Indonesia. Usaha Jepang untuk menggunakan bahasa Jepang sebagai pengganti bahasa Belanda tidak terlaksana. Bahasa Indonesia juga dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan dan untuk keperluan ilmu pengetahuan.
Selepas tahun 1972, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dicadangkan. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia semakin distandardkan.
Perubahan:
Sebelum 1972 | Sejak 1972 | |
| | |
tj | ch | c |
dj | J | j |
ch | kh | kh |
nj | ny | ny |
sj | sh | sy |
j | Y | y |
oe* | U | u |
Catatan: Pada tahun 1947, "oe" sudah digantikan dengan "u".
Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat dan bangsa. Bahasa bukan saja merupakan alat komunikasi tetapi lebih dari itu bahasa dapat merupakan alat politis untuk mempersatukan bangsa.
Bahasa Indonesia di Persimpangan Jalan
Dewasa ini telah digalakkan usaha pengembangan bahasa Indonesia karena ada gagasan bahwa bahasa Indonesia harus dapat dijadikan bahasa keilmuan. Untuk itu perlu ada suatu tekad untuk memodernkan bahasa
Lebih dari itu, menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar belum merupakan suatu kebanggaan atau gengsi bagi penuturnya. Bahkan suatu struktur bahasa yang baik dan benar sering menjadi olok-olok sehingga dalam suatu artikel di sebuah majalah terkenal seorang penulis menganjurkan untuk
Perguruan tinggi merupakan pusat pengembangan ilmu sehingga perguruan tinggi tidak dapat melepaskan diri dari fungsinya sebagai pengembang bahasa
Sumber :
"Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Widyatama Bandung, 2007"
"Aspek Kebahasaan Indonesia Dalam Karya Tulis Akademik / Ilmiah/Kesarjanaan."